Kampoeng Dolanan

Pentas Satu Nusantara untuk Ingat Budaya Nusantara

Tari Cublek-Cublek Suweng 200321

Bagikan

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

www.kampoengdolanan.or.id, Peringatan Hari Kebangkitan Masyarakat Adat Nusantara (HKMAN) yang dilakukan di kampoeng dolanan dengan tajuk nusantara telah menuju acara puncak. Acara Satu Nusantara yang dimulai sejak sore dengan ditandai upacara terlebih dahulu, kemudian ada gelar budaya nusantara dimana menyajikan infografis tentang Rumah Adat, Pakaian Adat, Makanan Khas dan Tarian Tradisional Seluruh Indonesia yang ada di 34 Provinsi. Tak hanya itu, kegiatan sore juga bisa melakukan aktivitas permainan tradisional karena telah disajikan beberapa alat permainan tradisional di kampoeng dolanan.

Tiba menuju malam, adalah waktu puncak peringatan budaya nusantara. Disajikan panggung berukuran 4m x 5m hingga para penampil puas menyajikan penampilannya. Para penampil ini dimulai dari anak-anak, kartar hingga ibu-ibu. Di acara ini juga mengundang The Luntas, Ludrukan Nom-noman Tjap Arek Suroboyo yang namanya sudah menggelegar di seantero Surabaya Raya. Acara ini bisa dibilang meriah karena masyarakat kampung yang datang banyak sekali. Ratusan orang memadati acara ini dengan cara duduk diatas rel kereta api sebagai kursinya mereka. Para penonton pun sangat hikmat menyajikan satu per satu penampil di pentas Satu Nusantara.

Saat Pentas Satu Nusantara, menyajikan 5 tarian dan 1 ludruk. Tarian tersebut yaitu Tari Pinguin dengan para penari bernama Dafa, Umay, Ubay, Bintang, Putri, Gendis dan Adel. Selain itu ada juga Tari Perahu Layar dengan penari Putri, Salsa, Angger, Azzahra, Putra, Jova, Erik dan Dika. Tarian ketiga diisi oleh emak-emak kampoeng dolanan, mereka memilih untuk menari Tari Mbok Jamu. Para emak-emak tersebut adalah Lina, Ika, Saropah, Eva, Ita dan Rodhiyah. Tarian keempat, kartar KD unjuk kebolehan lagi dimana mereka menampilkan tarian permainan tradisional yakni Tari Cublek-Cublek Suweng. Penarinya adalah Disya, Nayla, Salsa, Putri, Lulu, Triya dan Salva. Tampilan tarian terakhir, ini juga gak kalah seruu. Sangat seru abis karena semuanya terlibat, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Tarian selanjutnya adalah tarian kewer-kewer yang sangat hits di era sekarang. Semua naik keatas panggung dan menarilah disana.

Anak-anak juga tak ingin kalah, mereka tampil dengan tari pinguin di acara Satu Nusantara.
Tari Mbok Jamu dengan penampil mbok-mbok kampoeng dolanan di acara Satu Nusantara
The Luntas Indonesia perform di acara Satu Nusantara yang berlokasi di Kampoeng Dolanan.

Tak cukup berhenti di tarian-tarian, pentas satu nusantara juga dimeriahkan oleh ludruk ternama di Surabaya Raya yakni The Luntas Indonesia. Saat itu ada tiga orang yang datang yakni Cak Robetz, Cak Ipul dan Cak Yoyok. Mereka tampil sangat geeerrrr, berantakan. Membuat masyarakat yang nonton tertawa terpingkal-pingkal. Luntas juga menyampaikan pesan bahwa pentingnya dalam menjaga, mewarisi dan melestarikan budaya nusantara. Kesenian nusantara wajib dilestarikan dan dilakukan agar tak ketinggalan zaman dan hilang. (sam/kd)

Foto bersama Kartar KD, Adik-adik KD, The Luntas Indonesia, FBII Jawa Timur, Abah Sis (CAK) dan Jarwo Susanto (Tempe Bang Jarwo) dalam acara Satu Nusantara di Kampoeng Dolanan
Berita Terbaru